Dengan menerapkan teknologi tepat guna untuk pasca panen mangga telah mengantarkan Popon Suhaemah dan Haji Sukarya bisa bertemu Wakil Presiden Republik Indonesia Boediono. Kesempatan langka ini diperoleh Popon Suhaemah Ketua Kelompok Usaha Asri Rahayu. Kelompok ini berada di Desa Cijati Jalan KH. Nahfudz 21, Majalengka, Jawa Barat. Kelompok ini menjadi penerima penghargaan Ketahanan Pangan 2009 di Istana Wakil Presiden, Jakarta.
Mulanya kelompok yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga ini khusus mengolah dodol mangga. Tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan mendapatkan nilai tambah pada saat panen raya.
Usaha ini dimulai sejak tahun 2002, setelah usahanya mulai berkembang dibentuklah kelompok usaha yang diberi nama “Asri Rahayu” pada tanggal 31 Oktober 2003 dan produknya sampai sekarang telah berkembang menjadi beberapa olahan seperti kripik (pisang muli, nangka, salak), dodol (pisang, jambu, mangga), oncom goring, lumpia oncom dan emping jagung.
Dodol mangga dibuat dari mangga Harumanis dan Cengkir setengah matang dicampur kelapa, tepung ketan, terigu, gula pasir dan garam. Bahan baku untuk produksi diperoleh secara lokal dari Kecamatan Panyingkiran dan Majalengka Propinsi Jawa Barat. Pembuatan dodol mangga dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana berupa blender, pisau, parut, wajan, pengaduk dan lain-lain. Kelompok Usaha Asri Rahayu mampu memproduksi dodol mangga dengan menghabiskan bahan baku 25-30 kg mangga setiap proses produksi.
Produk dodol mangga sudah mempunyai kemasan yang cukup bagus, yaitu dengan bahan dari kardus, mempunyai ijin edar PIRT, sertifikat halal, mencantumkan komposisi bahan dan mencantumkan masa kadaluwarsa, kelompok ini mampu memasarkan produknya secara lokal di Propinsi Jawa Barat antara lain ke Kabupaten Cirebon, Subang, Indramayu, Ciamis, Banjar, Tasik, Kuningan, Sumedang, Garut, Majalengka dan Kota Bandung, serta pemasaran antar propinsi antara lain ke Yogyakarta, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Dari hasil analisa finansial usaha kelompok Asri Rahayu mampu menghasilkan pendapatan bersih per bulan sebesar Rp 39 juta.
Mulanya kelompok yang anggotanya ibu-ibu rumah tangga ini khusus mengolah dodol mangga. Tujuannya untuk memperpanjang masa simpan dan mendapatkan nilai tambah pada saat panen raya.
Usaha ini dimulai sejak tahun 2002, setelah usahanya mulai berkembang dibentuklah kelompok usaha yang diberi nama “Asri Rahayu” pada tanggal 31 Oktober 2003 dan produknya sampai sekarang telah berkembang menjadi beberapa olahan seperti kripik (pisang muli, nangka, salak), dodol (pisang, jambu, mangga), oncom goring, lumpia oncom dan emping jagung.
Dodol mangga dibuat dari mangga Harumanis dan Cengkir setengah matang dicampur kelapa, tepung ketan, terigu, gula pasir dan garam. Bahan baku untuk produksi diperoleh secara lokal dari Kecamatan Panyingkiran dan Majalengka Propinsi Jawa Barat. Pembuatan dodol mangga dilakukan dengan menggunakan peralatan yang sederhana berupa blender, pisau, parut, wajan, pengaduk dan lain-lain. Kelompok Usaha Asri Rahayu mampu memproduksi dodol mangga dengan menghabiskan bahan baku 25-30 kg mangga setiap proses produksi.
Produk dodol mangga sudah mempunyai kemasan yang cukup bagus, yaitu dengan bahan dari kardus, mempunyai ijin edar PIRT, sertifikat halal, mencantumkan komposisi bahan dan mencantumkan masa kadaluwarsa, kelompok ini mampu memasarkan produknya secara lokal di Propinsi Jawa Barat antara lain ke Kabupaten Cirebon, Subang, Indramayu, Ciamis, Banjar, Tasik, Kuningan, Sumedang, Garut, Majalengka dan Kota Bandung, serta pemasaran antar propinsi antara lain ke Yogyakarta, Jawa Timur dan DKI Jakarta. Dari hasil analisa finansial usaha kelompok Asri Rahayu mampu menghasilkan pendapatan bersih per bulan sebesar Rp 39 juta.